Pensiunan Telkom Sukses Budidaya Ikan Nila dari Nol

 









Pak Danang Baskoro (jaket hitam sebelah kanan) adalah seorang pensiunan Telkom 2020 yang hari ini sukses budidaya ikan nila di Wonosobo. Sebelum pensiun, pak Danang memegang jabatan yang prestisius diperusahaan plat merah sebagai Vice President.

Nah, bagaimana pak Danang menyiapkan masa pensiunnya dengan begitu apik, sampai bisa berpindah kuadran dari karyawan menjadi pebisnis. Berikut ini apa yang bisa kita pelajari dari pak Danang.


1. Menyiapkan Diri Sebelum Pensiun

Pak Danang menyiapkan masa pensiun jauh-jauh hari sebelum masa pensiun itu tiba. Sebelumnya melakukan kerjasama bisnis di bidang garment sambil tetap bekerja sebagai karyawan Telkom. Alasan jauh-jauh hari melatih talenta bisnis ini adalah untuk mengasah kesiapan mental dan melatih skills bisnis sebelum pensiun itu tiba.

Bagi pak Danang, pensiun adalah sebuah kepastian. Karena pensiun adalah pasti, maka perlu disiapkan sebaik mungkin agar bisa tetap produktif setelah paska pensiun.

Pak Danang melihat, bahwa SK pensiun adalah sekedar selembar kertas alih status saja, baginya pensiun harus tetap bisa produktif.


2. Mengubah Gaya Hidup

Langka berikutnya setelah pensiun adalah melepas semua artefak perusahaan dimana puluhan tahun dia bekerja. Kenapa artefak itu disimpannya, mulai dari kalender, buku dan apapun yang terkait dengan kantor dilepas semua.

Alasan pak Danang melakukan itu adalah agar bisa merubah mindset dan life style, bahwa sekarang bukan lagi karyawan perusahaan, akan tetapi orang yang independent.

Dengan demikian, dia harus mengubah segalanya mulai dari cara pandang sampai bagaimana membelanjakan uang. Saat menjadi pejabat perusahaan, memegang uang besar sudah menjadi hal biasa, akan tetapi saat pensiun, tidak lagi bisa sama keadaannya. Hal itulah yang membuat pak Danang mulai beradaptasi dengan kondisi yang baru.


3. Berusaha Tetap Produktif

Langkah yang ditempuh berikutnya adalah tetap produktif saat pensiun. Bahkan saat awal-awal pensiun dia berusaha hidup dengan uang pensiun yang diterimanya yang jauh dari pendapatan saat menjadi pejabat Telkom.

Namun mencari jalan untuk tetap produktif mencari peluang hingga akhirnya melihat peluang didaerahnya untuk mengembangkan budidaya ikan nila.

Tidak tanggung-tanggung, untuk dapat masuk kedalam bisnis barunya, pak Danang rela belajar dari para peternak ikan didaerahnya, pergi ke pasar ikan seharian demi untuk mendapatkan pengetahuan tentang pasar ikan. Mencatat berapa orang yang belanja dan berapa kilo ikan yang dibelinya dari pagi sampai sore.

Tidak sampai disitu, terjun langsung mencari info terkait dengan pakan dan aneka kebutuhan penangkaran ikan nila dari manapun.


4. Memulai Bisnis Dari Kecil

Langkah yang dilakukan pak Danang berikutnya adalah memulai bisnis dari kecil walau modal sebenanrnya cukup untuk memulai dari besar. Baginya, jika memulai usaha dari kecil, maka akan tahu seluk bisnis tersebut dan jika ada kegagalan maka, tidak serta merta menghilangkan semua modal.

Mulai dari budidaya dalam skala kecil terus dikembangkan. Konsep yang dipakai adalah uang - barang - uang. Artinya bahwa uang harus bisa dirupakan dalam bentuk barang. Demikian pula kalau bisnis sudah jadi barang, maka dapat dirupakan dalam bentuk uang.

Konsep ini adalah konsep bisnis riil, dimana transaksi berdasakan barang riil yang ada dipasar. Konsep ini sederhana namun cukup manjur dan likuid. Pak Danang tidak mau bisnis yang menjanjikan keuntungan diatas kertas saja, namun dikondisi riil keuntungannya sebenarnya tidak sesuai atau tidak ada. Margin keuntungan tipis tidak apa, asalkan likuiditas terjaga serta resiko yang rendah.


5. Membangun Ekosistem

Langkah berikutnya adalah pak Danang mencoba merakit dan membangun ekosistem. Ekosistem ikan nila dipetakan mulai dari ekosistem penangkaran, penggemukan, pakan sampai pemasaran. Dan ternyata ditemukan konsep pada keadaan apapun jika petani butuh bisa diuangkan dengan konsep saling menguntungkan.

Rupanya ekosistem ini diterima baik oleh komunitas peternak ikan nila dan ini membuat likuiditas bisnis ikan nila menjadi begitu mudah. Siapapun bisa melepas barang, baik saat pembenihan, penggemukan sampai pada tahap pemasaran dengan konsep transaksi saling menguntungkan antara petani ikan.

Konsep ini membuat petani ikan bisa mengatur ritme penjualan ikannya sampai benar-benar harga ikan dalam kondisi maksimal, karena selama butuh dana, bisa ditransaksikan ikannya dengan komunitas petani ikan nila dikelompoknya.

Begitulah sepenggal cerita, bagaimana pak Danang pensiunan pejabat Telkom ini mengisi hari-harinya saat pensiun. Baginya, bisnis saat pensiun bukan sekedar mencari profit, tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat sekitar. Sehat dan sukses selalu pak Danang.


Pindahkuadran
Dari Pekerja ke Pengusaha